Selasa, 03 Februari 2015

Keripik Belut Daun Singkong

Kripik Daun Singkong
Cara pengolahannyapun lumayan gampang.
Bahan :
1. Daun singkong
2. 1 Kg Tepung beras
3. Garam secukupnya
4. 5 butir Kemiri
5. 1 sendok makan Ketumbar
6. 2 cm Kunir
7. 1 butir Telur
8. Air secukupnya
9. 1 L minyak goreng Alat :
1. Baskom
2. Panci
3. Tungku
4. Wajan penggorengan
Cara pembuatan :
1. Pembuatan adonan
• Haluskan kemiri, ketumbar, garam dan kunir
• Masukan tepung beras kedalam baskom dan diberi bumbu halus diatas
• Tambahkan telu dan sedikit air lalu aduk perlahan hingga tercampur merata
2. Proses pembuatan kripik daun singkong
• Cuci bersih daun singkong
• Rebus selama 3 -5 menit
• Angkat dan cuci kembali dengan air bersih
• Daun singkong biasanya berbentik jari dengan jumlah 6 jari, kita potong per jari lalu kita pelintir seperti melinting rokok satu per satu.
• Masukan lintingan daun singkong tersebut kedalam adonan tepung
• Lalu ambil lintingan daun singkong satu persatu dan masukkan kedalam panic penggorengan dengan minyak yang sudah panas
• Setelah matang angkat/
• Siap disajikan atau dikemas dalam plastic
• Selamat mencoba….

manjakan lidahmu dengan kletikan / cemilan yang istimewa dengan rasa yang khas dan unik .
Semuanya merupakan Produk
Home Industri Dari olahan tangan – tangan ibu PPK desa purwodadi kecamatan musuk boyolali kami buat hanya jika ada pesanan, jadi produk yang dikirim benar-benar "fresh from the oven" dan cita rasa asli dan semuanya tanpa menggunakan bahan-bahan pengawet dan kimia.

pokoke uenak tenan...

Perusahaan Rokok Mulia Agung

untuk pencinta rokok sejati,,,, kami memang menyediakan rokok yang berkualitas dgn harga yang terjangkau,,, tapi kami tidak lupa untuk terus mengingatkan bahwa rokok dapat menyebabkan kanker serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin...jadi tetaplah untuk mengkontrol diri Anda dalam mengkonsumsi rokok,,,

Untuk yang belum rokok silahkan jahui rokok..
namun Untuk yang sudah terlanjur cinta pada rokok, maka Tingkatkanlah.... hahahahh

Jika ada tanda Dilarang MEROKOK , maka hentikan rokok Anda spereti tanda yang ada pada gambar disamping....

Minggu, 25 Januari 2015

pusat oleh-oleh lestari


Mengunjungi deretan obyek wisata di Kabupaten Pacitan memang akan menjadi pengalaman baru bagi setiap orang. Betapa tidak, dikawasan ujung paling barat provinsi Jawa Timur ini, Pacitan yang nyaris "hilang" dari peta sesungguhnya menawarkan sebuah keindahan tersendiri. Bukan saja karena pantai-pantinya yang indah, seperti Teleng Ria, Srau, Karang Bolong, Klayar, atau kemegahan stalaktit dan stalakmit yang ada di sejumlah gua, aktivitas masyarakatnya pun mampu memberikan inspirasi yang unik.Di kawasan yang luas wilayahnya mencapai 1.389,87 Km² ini, masyarakat hidup secara damai. Mereka menjalani kehidupan dengan bekerja diberbagai bidang. Nelayan dan petani merupakan salah satu mata pencaharian penduduk Pacitan, disamping berbagai mata pencaharian lain seperti kerajinan batu alam, perak, ternak udang dan lobster serta industri rumah tangga lainnya seperti terasi atau sale.Mengunjungi Pacitan tentu sangat menyenangkan bagi anda yang berkesempatan bisa datang kedaerah ini. Tapi bagi anda yang belum sempat jangan khawatir. Anda bisa mendapatkan oleh-oleh yang enak, gurih dan nikmat hanya dengan menitipkan pesan kepada teman Aanda yang sedang berkunjung ke Pacitan. Salah satu pilihannya adalah sale pisang Pacitan.Kenapa harus sale ?Barangkali ada pertanyaan seperti ini. Sale adalah salah satu makanan khas Pacitan, selain nasi tiwul dan ikan kalakan. Bahannya terbuat dari pisang manis yang dikeringkan secara alami. Dimasak tanpa bahan pengawet namun bisa bertahan dalam waktu beberapa bulan. Dengan kemasan yang unik, sale Pacitan bisa anda temui dalam berbagai bentuk, baik kemasan biasa dalam ukuran sedang, berbentuk anggur yang berwarna-warni serta lembaran-lembaran besar. Semuanya tetap nikmat dan sangat cocok menjadi hidangan dikala keluarga berkumpul.Untuk mendapatkan sale Pacitan, harus saya datang ke Pacitan ? Ini pertanyaan yang sering muncul. Tidak perlu khawatir. Kecanggihan teknologi bisa anda manfaatkan. Kami akan memandu anda jika ingin mendapatkan oleh-leh itu. Informasi lebih lanjut, hubungi pusat jajanan khas Pacitan, Jl Sultan Ageng Tirtayasa no 2 Pacitan, Telp (0357) 883485.

Selasa, 20 Januari 2015

Desa Ngadiroyo, keripik tempe jadi andalan...

Salah satu jenis makanan kecil yang terkenal dari Wonogiri adalah keripik tempe. Banyak desa menjadi penghasil camilan yang laris setiap Lebaran ini, salah satunya Desa Ngadiroyo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri. Ada sedikitnya delapan warga yang mengembangkan usaha pembuatan keripik tempe di desa yang terkenal dengan Gunung Pegat-nya ini. Salah satu warga tersebut adalah Sakijo. Di rumahnya yang berada di Dusun Pojok, tiap hari Sakijo dibantu isterinya membuat keripik tempe dan beberapa jenis makanan kecil lain di antaranya keripik pisang.
“Kami sudah menjalankan usaha ini sejak sekitar 15 tahun lalu. Dari usaha inilah kami menghidupi keluarga dan membayai pendidikan ketiga anak kami. Memang hanya kecil-kecilan tapi ini telah menjadi sumber penghidupan kami,” ungkap Ny Sakijo, saat ditemui Espos di rumahnya, Minggu (31/7/2011).
Ny Sakijo menambahkan selama kurun waktu 15 tahun menjalankan usaha keripik tempe itu, ia telah mendapat pangsa pasar tidak hanya di lingkungan sekitar tetapi juga merambah ke sejumlah kecamatan lain. Tiap hari, Ny Sakijo mengaku menghabiskan sekitar 5 kg kedelai yang dibuatnya menjadi tempe kemudian dibuat keripik. Jumlah produksi itu akan meningkat menjadi 8 kg/hari ketika semakin mendekati Lebaran. Kepala Desa Ngadiroyo, Suharno, saat ditemui Espos di kediamannya, kemarin mengungkapkan dengan kondisi alam yang kurang menguntungkan untuk pertanian, penduduk di desanya yang berjumlah 692 keluarga (2.050 jiwa) itu memang banyak yang mengandalkan penghidupan dari industri kecil.
“Di desa ini ada yang menjadi pengusaha keripik tempe maupun tempe sayur, industri tahu, rempeyek dan sejumlah jenis makanan kecil lain. Semuanya memang masih sebatas industri rumah tangga,” katanya. Potensi lainnya, kata Suharno, berupa hasil palawija seperti kacang dan ketela pohon. Perikanan juga cukup memberi harapan. Ada beberapa puluh warga yang mengandalkan hidup dengan menjadi nelayan di perairan Waduk Gajah Mungkur, yang berjarak cukup dekat dengan desa itu di sebelah barat.
“Baru-baru ini nelayan kami mendapat bantuan dua buah perahu dan beberapa jaring. Kami mengupayakan untuk mendapat bantuan lagi agar nelayan cukup terbantu,” kata Suharno.
Desa Ngadiroyo terdiri atas delapan dusun, yakni Sengon, Pencol, Pojok, Ngadiroyo, Rejosari, Tritis, Ngelo dan Serayu. Di sebelah selatan, desa ini berbatasan dengan Desa Bumiharjo, sebelah timur dengan Desa Ngadipiro, sebelah barat dengan Desa Pondoksari dan sebelah utara dengan Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo.




Produksi Tempe


Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang rhizopus, seperti rhizopusoligosporus, Rh. Oryzoe, Rh. stoloniver (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika feksiuntuk menyembuhkan in dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Tempe banyak dikonsumsi di indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak pattennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).
dibawah ini adalah salah satu produksi tempe di pacitan tepatnya di kec. arjosari desa Gunung sari.
dari tempe inilah bapak 2 anak ini bisa menghidupi keluargannya. memang cuman tempe akan tetapi produksi ini apabila di olah dengan baik maka akan menghasilkan penghasilan yang cukup besar.
 
 

Terasi Pacitan, Bumbu Berkualitas Pelengkap Masakan Anda

PACITAN—Bagi anda penikmat kuliner oseng – oseng  atau masakan pedas lainnya, tak lengkap rasanya jika belum menambahkan campuran terasi udang rebon Pacitan sebagai bumbu tambahan anda. Karena terasi udang rebon khas Pacitan ini memang cukup terkenal, bahkan penyebaran dan daerah pemasarannya sudah merata di seluruh wilayah di Indonesia.
Seperti diketahui, Terasi adalah komponen masakan Indonesia yang sangat digemari, terbuat dari campuran ikan-ikan kecil dan udang yang difermentasikan, dibuat seperti adonan berwarna hitam semu coklat. Terasi memiliki bau yang tajam dan biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi, tapi juga ditemukan dalam berbagai resep tradisional Indonesia, seperti oseng – oseng cakangkung dan sejenisnya.
Dan Pacitan sebagai daerah pesisir, tentu memiliki terasi yang khas dan terbuat dari udang rebon yang berkualitas tinggi, tanpa penambahan bahan pengawet sehingga terasi udang ini aman untuk dikonsumsi siapa saja.
Dari penelusuran tim Portal pacitanku, area pemasaran terasi Pacitan ini sudah terkenal hingga ke luar jawa “terasi kami sudah lama, sekitar 10 tahunan, daerah pemasarannya pun hampir diseluruh daerah di Indonesia, dan saya juga pernah bertugas mengirim terasi ke luar Jawa,” kata Dian Agus Priatmoko, salah satu marketing produsen terasi Kapal Layar Pacitan, saat dihubungi Portal pacitanku, Kamis (12/12/2013).
Sementara itu, Rizka Ayu Pramita, salah satu pengelola terasi Inggil Pacitan juga membenarkan bahwa produksi terasi Pacitan yang terbuat dari udang Rebon sudah teruji kualitasnya, sehingga daerah pengirimannya pun mencakup wilayah nusantara. “Terasi Pacitan terkenal tahan lama mas, sehingga pengirimannya jauh,” katanya.
Terpisah, Marsiyah, salah satu produsen terasi di daerah teleng Ria menyatakan bahwa rata – rata pesanan yang terbanyak dari Jakarta, sehingga rumah produksinya harus menyediakan terasi hingga 10 ton selama sebulan. “ DIkirimnya ke Jakarta mas, dan kelebihan kita terasinya tidak dicampur apapun, hanya garam dan udang saja,” tandasnya.
Selain kualitas yang baik, terasi Pacitan juga terkenal dengan harga yang murah, sehingga terasi Pacitan cenderung banyak peminatnya. “Jika harganya gelondongan kita menjual 30 ribu mas, namun jika dijual per bungkus, harganya 5 ribu per 100 gram atau per bungkus,” pungkasnya

Bumi Pacitan, surga tambang

PACITAN Studi tentang sektor pembangunan Pacitan dibidang pertambangan memiliki prospek yang cukup menjanjikan dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pacitan dan juga peningkatan kesempatan berusaha dan penyerapan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan bahwa Pacitan memiliki berbagai macam tambang yang siap untuk dikelola, baik dari laut maupun di darat. Kabupaten Pacitan memiliki kekayaan bahan tambang yang tersebar hampir di seluruh wilayah.
batu gamping
batu gamping
Berdasarkan data DPE, Kota 1001 Gua ini memiliki kandungan bahan tambang hingga 33 jenis. Mulai dari mineral logam, bukan logam dan batuan, batubara, hingga radio aktif. Sejumlah bahan tambang yaitu bentonit, feldspar, kalsit, piropilit, marmer, zeolit, batuan beku, tanah liat plastis, sirtu, batu gamping, emas, batubara, Uranium, Timah Putih, Nikel, Timah Hitam, Emas, Mangan, Tembaga, Seng, Batu Gamping, Dolomit, Gibsum, Fosil Kayu, Batu Rijang/Batu Api, Kristal Kuarsa, Kalsedon/Agat, dan Jasper.
Dilihat dari kondisi dasar, topografi, struktur dan jenis batuan yang 85 % merupakan bagian seluruh wilayah Kabupaten Pacitan, ternyata di dalamnya banyak mengandung bahan tambang yang melimpah. Adapun bahan tambang yang ada dengan klasifikasi golongan A, golongan B dan golongan C, yang dianalisa masih rendah dalam memberikan kontribusi kepada peningkatan pendapatan masyarakat yang akhirnya peningkatan pendapatan daerah.
Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan Propinsi Jawa Timur menunjukkan adanya sebaran, luas areal, besarnya cadangan serta kualitas bahan galian yang ada di Kabupaten Pacitan sejumlah 33 jenis bahan tambang. Sedangkan untuk bahan Tambang yang di eksploitasi di Pacitan adalah sebagai berikut
Bentonit, adalah sejenis tanah liat yang dapat mengembang bila menyerap air. Bahan tambang ini sudah diusahakan sejak tahun 1987 oleh PT. Indobent Wijaya Mineral di Kecamatan Punung. Kondisi luas area : 21.000.000 m³, dengan rincian areal yang dieksploitasi  55,518 Ha. Untuk kegunaan bentonite sendiri adalah sebagai bahan keramik halus penjernih minyak kelapa dan kelapa sawit, pemboran minyak, gas dan panas bumi, industri pengecoran logam, pengelolaan limbah, pemboran air bersih.
Feldspar, adalah jenis mineral berbentuk kristal, terutama Kalium, Aluminosilika, Sodium dan Kalsimum yang dibentuk oleh dua lempengan menyerupai bentuk sudut, umumnya berwarna abu-abu muda, kuning kecoklatan. Bahan tambang ini sudah dieksplorasi oleh beberapa perusahaan dengan berbagai jenis seperti  keramik dinding, lantai, kebun maupun kebutuhan rumah tangga lain seperti vas bunga, tempat lilin, lamoou dan pigura foto yang telah menembus luar negeri melalui Propinsi Bali. Luas areal kandungan 950 Ha/46 juta m³, dengan rincian areal yang dieksploitasi 18,3818 Ha. Kegunaan dari feldspar adalah sebagai bahan industri keramik, porsilin, isolasi listrik, cat, gelas flux dan karet.
Kalsit, atau kalsit lebih dikenal dengan “Batu Bintang”. Unsur utamanya yang terkandung adalah marmer dan zat kapur, CaCO3 dengan warna putih ke kuning-kuningan serta memancarkan cahaya. Luas areal di Pacitan adalah 443.700 m², dengan rincian areal yang dieksploitasi 18 Ha. Kalsit berfungsi sebagai bahan gelas/kaca, Kosmetik dan pasta.
Piropilit, adalah mineral berwarna hijau, berbentuk foliat dan butiran granula. Areal siap dieksplorasi seluas 37 Ha, dengan fungsi utama adalah sebagai bahan baku industri keramik dan porselin. Saat ini piropilit diusahakan hanya berskala kecil dengan produksi rata-rata ± 25-50 m³ perhari dan dikirim ke industri keramik di Jakarta, Cirebon, Surabaya, Semarang dan Tulung Agung.
Marmer, adalah jenis batuan dengan warna abu-abu, kuning kecoklatan dan kemerahan diusahakan masih sebatas tradisional. Luas areal 300 Ha (77juta m³), dengan rincian areal yang dieksploitasi 47 Ha. Untuk marmer di Pacitan, metode eksploitasinya masih dilakukan masyarakat secara tradisional. Fungsi utamanya adalah untuk batuan hias, Ornamen, Ubin, mebel dan bahan bangunan lainnya.
Zeolit, Kegunaan tambang ini adalah sebagai bahan pembersih/ penyerap zat cair dan udara, campuran makan ternak. Luas areal yang dieksploitasi di Pacitan adalah  11,292 Ha dari luas Areal 59.100 Ha.
Batuan Beku, yang termasuk jenis batuan beku antara lain Batu Desit, Basalt dan Andesit dan banyak terdapat di Nawangan, Pacitan, Ngadirojo dan Tulakan. Luas areal 10 juta m³, dengan fungsi adalah untuk keperluan bahan bangunan (pondasi Jalan dan lain-lain) dan diusahakan secara Tradisional. Sedang untuk batuan beku yang berbentuk bongkahan-bongkahan besar saat ini sudah diusahakan oleh perusahaan untuk Tegel dan Keramik, Tempat lilin dan lampu.
Ball Clay, disebut juga Tanah Liat Plastis. Ciri khas dari bahan galian ini adalah warna abu-abu, kemerahan, berbutir sangat halus dan mempunyai kekenyalan yang tinggi sehingga apaabila kena panas bentuk dan warna tidak berubah. Eksploitasi masih dilakukan oleh penduduk secara tradisional, dengan fungsi adalah untuk industri keramik halus dan porselin dan Gerabah halus.
Sirtu, terdiri dari pasir, kerikil, kerakal yang merupakan material lepas sebagai hasil pelapukan, erosi dan pengendapan batuan yang berasal dari sekitarnya. Luas areal tidak terbatas, sepanjang aliran sungai grindulu, barak, brongkah, sundeng, tani, tumpuk, guyangan dan Ngrato. Areal dieksoloitsi berdasarkan SIPD, sampai sekarang terdapat 46 penambang yang mencapai 48,93 Ha dengan jumlah produksi: 20.688 ton. Kegunaan dari sirtu ini adalah untuk bahan pembangunan jalan dan campuran beton.
Batu Gamping, saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat setempat secara tradisional sebagai bahan bangunan ( pondasi dan campuran semen bangunan) itu pun untuk konsumsi lokal, kegunaan lainnya adalah untuk bahan pembuatan gelas, pertanian, industri gula Filter cat, kaporit dan industri plastik.
Emas, biji emas dijumpai bersama-sama di lingkungan biji “Base Metal” di Desa Pagerejo Kecamatan Ngadirojo dan Desa Kebonsari Kecamatan Punung. Areal yang dieksploitasi untuk emas ini adalah di Kecamatan Punung, Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Tegalombo.
Selain yang sudah dieksploitasi tersebut, diwilayah Pacitan juga beberapa waktu lalu, diduga ada potensi pertambangan lainnya, upaya perluasan wilayah yang diperkirakan berpotensi sebagai kilang minyak dan gas bumi lepas pantai, salah satunya adalah wilayah laut Pacitan juga masuk dalam kategori berpotensi mengandung cadangan minyak dan gas alam. Apalagi melihat memang Pacitan juga memiliki wilayah Pantai yang cukup luas untuk pengembangan SDA yang dikhususkan pengelolaan minya bumi dan gas alam di Pacitan.
Bentonite
Bentonite
Namun demikian, tidak semua potensi pertambangan itu dapat dieksploitasi. Hal ini terkait faktor pelestarian lingkungan hidup dan potensi pariwisata Pacitan. Di daerah ini terdapat tiga kecamatan yang dinyatakan steril dari segala bentuk aktivitas penambangan, yaitu Kecamatan Donorojo, Kecamatan Punung, dan Kecamatan Pringkuku. Kendatipun, di area tersebut sudah terdeteksi sumber bahan tambang fosfat dolomit dan pasir besi. Kebijakan pertambangan ini telah berlaku sejak dikeluarkannya Instruksi Bupati Nomor 4 Tahun 2009. Lebih khusus lagi, wilayah terlarang bagi penambangan berada di wilayah selatan dan pesisir sepanjang kurang lebih 30-an kilometer yang merupakan bagian dari jajaran Pegunungan Sewu.
Munculnya instruksi bupati tersebut juga tidak lepas dari kebijakan di Kementerian Budaya dan Pariwisata (Kemenbudpar) yang mengusulkan kawasan karst di Pacitan Barat sebagai geopark ke UNESCO. Konservasi alam dan lingkungan di Pacitan Barat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan  kawasan karst di Pacitan..
Sesuai Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1456/Kepmen/1998, kawasan karst dibagi menjadi tiga. Di kawasan satu, segala jenis penambangan dilarang sedangkan di kawasan kategori dua penambangan boleh dilakukan tetapi terbatas.